Merupakan penyakit kronik residif yang ditandai dengan adanya bercak-ebrcak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar berlapis-lapis dan transparan.
Diagnosis :
Plak eritema dengan skuama berlapis-lapis, kasar dan berwarna putih seperti mika serta transparan terutama pada siku, lutut, bagian ekstensor lengan dan pergelangan, genitalia, kulit kepala dan kuku.
Diagnosis Banding :
Pemeriksaan Penunjang :
Diagnosis :
Plak eritema dengan skuama berlapis-lapis, kasar dan berwarna putih seperti mika serta transparan terutama pada siku, lutut, bagian ekstensor lengan dan pergelangan, genitalia, kulit kepala dan kuku.
Diagnosis Banding :
- Lichen planus
- Dermatitis atopik
- Tinea corporis
- Dermatitis seboroik
Pemeriksaan Penunjang :
- Fenomena tetesan lilin
- Fenomena Auspitz
- Fenomena Kobner
- Pemeriksaan histopatologis
- Topikal
- Kortikosteroid
- Triamcinolon asetonid 0,1%,
- Desonide
- Fluocinolone (hati-hati pada daerah muka, diaper dan aksilla)
- Hidrokortison 1%-2,5% (untuk terapi maintenens)
- Preparat tar + UV
- Anthralin 0,1 % ditingkatkan sampai 1 %
- Kortikosteroid
- Sistemik
- Prednisolon 1-2 mg/kg/hr (penyembuhan cepat tetapi berisiko)
- Metotrexat iv/im 1x/mg 10-25 mg.
- Metotrexat oral :
- minggu I = 1 x 2,5 mg
- minggu II = 2 x 2,5 mg 9interval 12 jam)
- minggu III = 3 x 2,5 mg (interval 12 jam)
- Etretinate 0,65 mg/kg/hr
- Acetretinate 0,5 mg/kg/hr
- Sulfasalazine maksimal 3-4 g/hr
- Cyclosporin A 1-4 mg/kg