Beberapa poin penting dalam mengumpulkan bukti adanya keracunan sianida meliputi :
Pada pasien yang dirawat di ICU dan sedang mendapat terapi vasodilator jenis sodium nitroprusside, tiba-tiba mengalami depresi atau perubahan status mental yang muncul mendadak disertai asidosis metabolik dan takipilaksis, maka harus dicurigai telah terjadi keracunan sianida.
Gejala-gejala keracunan sianida yang mungkin ditemukan :
Pemeriksaan Fisis
Temuan pemeriksaan fisis pada kasus keracunan sianida biasanya tidak spesifik. Walaupun onset perjalanan klinisnya bisa saja dramatik. Temuan yang mungkin bisa didapatkan pada pemeriksaan fisis antara lain :
- Onset, keparahan dan lama perjalanan gejala keracunan
- Waktu, sumber dan alur paparan terhadap agen racun
- Adanya asap, bau yang khas dan warna gas
- Aroma almond pahit (40% dapat dihidu mereka yang terpapar sianida)
- Efek terhadap lingkungan (korban hewan dan manusia lain bila ada)
- Bukti terpapar dengan bahan kimia lain (terhirup bersama-sama)
Pada pasien yang dirawat di ICU dan sedang mendapat terapi vasodilator jenis sodium nitroprusside, tiba-tiba mengalami depresi atau perubahan status mental yang muncul mendadak disertai asidosis metabolik dan takipilaksis, maka harus dicurigai telah terjadi keracunan sianida.
Gejala-gejala keracunan sianida yang mungkin ditemukan :
- Kelemahan umum, malaise dan kolaps
- Gejala neurologis (menandakan hipoksia yang progresif) : sakit kepala, vertigo, pusing, mabuk, kebingungan, kejang umum, koma.
- Gejala saluran cerna : Nyeri perut, mual dan muntah
- Gejala kardiopulmonar : Nafas pendek, nyeri dada, apnea
- Hiperpnea dan hipertensi kilat, 15 detik pasca inhalasi
- Kejang dalam 30-45 detik
- Lumpuh pernafasan dalam 3-5 menit
- Bradikardi, hipotensi dan serangan jantung dalam 5-8 menit sejak paparan
- Onset gejala lebih lambat muncul, hingga beberapa menit pasca terpapar
- Perasaan gelisah
- Vertigo
- Perasaan lemah
- Mual namun tanpa disertai muntah
- Otot gemetaran
- Sakit kepala
- Dyspnea (sesak nafas)
- Hilang kesadaran
Apa itu sianida
Sumber racun sianida
Gejala keracunan sianida
Terapi keracunan sianida
Pemeriksaan Fisis
Temuan pemeriksaan fisis pada kasus keracunan sianida biasanya tidak spesifik. Walaupun onset perjalanan klinisnya bisa saja dramatik. Temuan yang mungkin bisa didapatkan pada pemeriksaan fisis antara lain :
- Tanda vital yang bervariasi.
- Diawali Bradikardi dan hipertensi – dengan cepat berubah seiring refleks takikardi - berujung pada bradikardi dan hipotensi
- Gangguan irama jantung (disritmia kardiak) berujung pada gagal jantung
- Takipnea - biasanya sementara, disusul bradipnea diikuti apnea (henti nafas)
- Kadar oksigen dalam darah yang tetap tinggi, namun tidak bisa digunakan dalam pernafasan tingkat sel (fosforilasi oksidatif)
- Jelaga kehitaman di mulut dan hidung pasca inhalasi asap
- Aroma nafas seperti buah almond pahit (hanya bisa dicium oleh 40% orang yang mmiliiki genetik tertentu)
- Pupil bisa normal atau berdilatasi
- Diaforesis
- Gejala neurologis seperti perubahan status mental, kebingungan, seperti orang mabuk, midriasis, ataksia, kejang generalisata, koma)
- Warna kulit berubah seperti buah ceri merah – menandakan sel kulit kekurangan oksigen (tidak bisa mengekstraksi oksigen dari darah)
- Secara klasik, kulit dari orang yang keracunan sianida, berubah warna menjadi kemerahan seperti buah ceri, adalah akibat meningkatnya kadar oksigen vena akibat kegagalan sel dalam jaringan kulit untuk mengekstraksi oksigen dari darah. Perubahan status oksigenasi vena menjadi seperti arteri ini, juga dapat diamati saat melakukan flebotomi ataupun pemeriksaan vena retina.
- Bisa juga pasien nampak sianotik (kebiruan) akibat dari gagalnya fungsi pernafasan yang berkepanjangan dan syok. Namun, kulit yang sianotik tidak umum ditemukan pada keracunan sianida. Bahkan, banyak juga yang warna kulitnya biasa saja seperti orang normal.